Archive for April 25th, 2007|Daily archive page

NEGARA PSIKOPAT

Kasus kekerasan yang terjadi di sekolah-sekolah AS kerap terjadi. Sepanjang tahun 2007 ini saja tidak kurang terjadi 25 kasus kekerasan. Sebelumnya, beberapa peristiwa menghebohkan yang pernah terjadi di sekolah adalah seperti yang dilakukan oleh Andre Kehoe di Bath, Michigan (1927) yang menewaskan 38 anak sekolah, 7 guru tewas, dan 61 orang terluka. Pada 1966, di Austin, Universitas Texas, seorang mahasiswa bernama Charles Whitman, menembaki mahasiswa 16 orang tewas, dan dia sendiri tewas oleh peluru polisi. Pada 20 April 1999, Eric Harris (18) dan Dylan Klebold (17) di Littleton, Colorado, menyerang sekolahnya di Columbine High School menyebabkan 13 orang tewas dan 24 lainnya terluka. Pada tanggal 2 Oktober 2006 Charles Carl Robert menyerang sebuah sekolah masyarakat Amish di Nickel Mines, Pennsylvania, dan menembaki 11 anak perempuan berusia 10-14 tahun, 5 di antaranya tewas. Robert lalu bunuh diri. Selengkapnya bisa lihat di sini dan di sini.

Kekerasan serupa tidak hanya terjadi di AS tapi juga di belahan dunia lainnya seperti di Skotlandia (1996) yang menewaskan 16 orang anak dan seorang guru, Israel (1997) yang menewaskan seorang anak sekolah, Aljajair (1998) seorang pelajar tewas, Thailand (2002) yang menewaskan 2 orang anak sekolah, Jerman (2002) yang menewaskan 14 orang guru dan dua orang pelajar, Rusia (2004) yang menewaskan sekitar 350 orang, dan Canada (2006) yang menewaskan satu orang.

Kasus Virginia Tech University termasuk tragedi penembakan di sekolah terburuk dalam sejarah AS. Betapa tidak, sebanyak 32 orang tewas dan 26 orang terluka dalam peristiwa tersebut. Profil singkat korban dapat dilihat di sini. Pelaku penembakan tersebut dilakukan satu orang bernama Cho Seung-hui (23 tahun), imigran yang berasal dari Korea Selatan. Si penembak melakukan aksinya pada waktu dan tempat yang berbeda. Lihat timeline ini. Insiden penembakan pertama kali terjadi pukul 07.15 waktu setempat di Asrama West Ambler Johnston. Dua orang tewas pada saat ini. Sekitar dua jam kemudian, terjadi lagi rentetan penembakan di ruang kuliah di Norris Hall. Di lokasi yang kedua ini 30 orang tewas terkena tembakan Cho Seung-Hui, dan dia juga mengakhiri hidupnya dengan menembakkan pistolnya ke kepala.

Kasus penembakan yang terjadi di kampus Virginia Tech University ini mengingatkan saya akan judul sebuah artikel di media online Kompas dan Republika ini. Sembari membaca artikel yang ini betapa mengagetkannya ternyata 3 dari 10 pria Amerika Serikat dan 1 dari 30 orang Inggris adalah psikopat. Kalau mengacuh pada data ini, tentu kita bertanya bagaimana pemimpin yang lahir dari negara-negara tersebut. Bukan tidak mungkin, pemimpin mereka adalah seorang psikopat.

Robert D. Hare menggambarkan seorang psikopat sebagai predator intraspesies yang menggunakan manipulasi, intimidasi, dan kekejaman untuk mengontrol lainnya dan untuk memuaskan kebutuhan egoisnya. Kurang waras dan sangat minim perasaan terhadap lainnya, mereka melakukan apa yang mereka inginkan dan melakukannya dengan darah dingin, melanggar norma sosial dan melebihi harapan tanpa sedikitpun rasa menyesal atau bersalah.

Hare dalam bukunya, Without Concience: the disturbing world of the psychopaths among us (1993) mengungkapkan, ada empat ciri utama seorang psikopat yakni karakter antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderline), pandai bersandiwara (histrionic), dan luar biasa egois (narcistic). Hare tegas-tegas mengategorikan keempat ciri ini sebagai kelainan kepribadian (personality dissorder). Sebagaimana gangguan kepribadian lainnya, psikopat bersifat pervasif, permanen, infleksibel, dan maladaptif.

Bagi yang belum pernah tinggal di luar negeri seperti saya, ada rasa khawatir berada di negara seperti itu. Apalagi kalau ternyata presiden atau perdana menteri-nya mempunyai kepribadian psikopat. Pada level Negara pun pasti khawatir punya “rekan” seperti ini. Bisa jadi, hal berbeda dirasakan mba Ninik atau mba Nia yang sudah mengetahui asam garam hidup di sana. Wajar kalau kita berandai-andai, apa jadinya dunia ini kalau orang-orang seperti itu masih bercokol memimpin?

Image is adapted from here.